Cari Blog Ini

Jumat, 22 Januari 2016

Kaca spion butut, senjata andalan Tika buat menjaga penampilan


Wanita pakai spion untuk berdandan. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko
Merdeka.com Hampir semua perempuan sepakat cermin rias menjadi salah satu kebutuhan vital. Keberadaannya sangat diperlukan dan akan berguna buat memeriksa penampilan wajah dan lainnya.

Meski demikian, Dian Ayu Antika Hapsari (25) menjatuhkan pilihan unik buat cermin riasnya. Perempuan tinggal di Kota Malang ini sudah satu dekade memakai kaca spion sepeda motor buat berdandan. Kaca itu selalu terselip di dalam tasnya ke mana pun dia pergi.

Kaca spion kanan itu ternyata bekas digunakan di sepeda motor milik kakak Tika. Kondisinya pun sudah rusak, karena bisa diputar-putar. Meski demikian, dia mengaku benda itu sangat berjasa menemaninya, terutama saat berdandan.
Wanita pakai spion untuk berdandan 2016 merdeka.com/darmadi sasongko
"Kebiasaan membawa kaca spion ini sejak Kelas 2 SMA (Sekolah Menengah Atas). Awalnya ada kaca spion nganggur di rumah, pruthul (rusak), terus saya bawa begitu saja. Kalau dihitung sudah sepuluh tahun ya," kata Tika sambil tertawa lepas di sebuah warung makan di Malang, Jumat (22/1).

Tika menempuh pendidikan di SMA 6 Kota Malang jurusan Bahasa angkatan 2005. Selanjutnya dia masuk ke Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Universitas Brawijaya (UB) Malang, pada 2008.

"Kuliah juga tetap membawa spion. Sering jadi bahan tertawaan, bahkan di-bully teman-teman. Tapi ya cuek saja, sudah biasa," ujar Tika.
Wanita pakai spion untuk berdandan 2016 merdeka.com/darmadi sasongko
Tika merasa mendapatkan banyak keuntungan dengan cermin uniknya itu. Dia mengaku pernah memiliki kaca cermin kecil, tetapi malah beberapa kali hilang. Pengalaman serupa juga dialami oleh teman-temannya.

"Kaca kecil sering hilang, teman-teman saya juga mengalami itu, tetapi saya tidak pernah, karena kacanya spion. Tidak ada yang mau ngambil," ucap Tika.
Tika sendiri dikenal sebagai pribadi yang ceria dan cuek. Kerap menjadi korban bully di antara teman-temannya karena spion yang dibawanya itu. Tidak sedikit orang yang baru kenal akan tertawa terpingkal-pingkal saat dia mengeluarkan cermin saktinya.

"Kadang saat acara di sebuah hotel atau di mana gitu, tiba-tiba mereka sengaja, 'Tik pinjam kacanya', sambil memaksa mengeluarkan cermin ajaib itu," lanjut Tika.
Wanita pakai spion untuk berdandan 2016 merdeka.com/darmadi sasongko
Hilda Agastya, salah seorang temannya, mengenal sosok Tika yang apa adanya, low profile, dan tidak gengsi. Karena gayanya itu, teman sekerjanya sering dibuat terhibur.

"Tidak malu-malu mengeluarkan cermin spionnya. Selain itu juga dikenal pandai bergaul," kata Hilda.

Di balik semua itu, Tika yang kini bekerja di sebuah perusahaan media massa di Malang mengaku kerap diselamatkan oleh spionnya beberapa kali. Saat meminjam sepeda motor teman, dia beberapa kali terjaring operasi razia motor. Dia punya alasan manjur membikin lolos dari polisi.

"Kalau operasi kan biasa mencari-cari. Polisinya tanya, 'Spionnya mana? Kok tidak ada?' Saya alasan kalau pruthul (rusak), saya tunjukkan spion saya ke polisinya. Itu terjadi beberapa kali," sambung perempuan kelahiran Malang, 13 Juli 1991, itu.

Spion itu, kata Tika, sama sekali tidak mengganggu pergaulan. Bahkan selama ini mempermudah saat dia mesti mempercantik wajahnya.
Wanita pakai spion untuk berdandan 2016 merdeka.com/darmadi sasongko
"Setiap saat lipstik belepotan, bedak juga tidak merata karena kerja di luar ruangan. Setiap saat harus dicek dengan cermin itu. Cantik itu perlu dan penting," tutup Tika.
[ary]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar